Silaturahmi Inspiratif Bersama Isran Noor dan Hadi Mulyadi: Komitmen Mendukung Penyandang Disabilitas

politik sosial

Samarinda, 15 November 2024 – Teras Alam Ulin di kawasan Sempaja menjadi saksi sebuah pertemuan bersejarah yang menggugah hati. Silaturahmi antara Bapak Isran Noor, Hadi Mulyadi, dan komunitas penyandang disabilitas di Kalimantan Timur berlangsung dengan penuh kehangatan dan makna. Dimulai pukul 13.00 WITA, acara ini menjadi ajang penting untuk mendengar dan menyuarakan harapan bagi mereka yang sering kali terabaikan dalam pembangunan sosial.

Dihadiri sekitar 300 peserta, yang terdiri dari anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalimantan Timur, komunitas tuna rungu, serta berbagai elemen masyarakat, acara ini bertujuan memperkuat hubungan antara pemerintah dan komunitas disabilitas. Dalam suasana akrab, peserta berdialog langsung dengan Hadi Mulyadi, membahas beragam isu yang dihadapi, seperti keterbatasan aksesibilitas fasilitas umum, pendidikan inklusif, dan kesempatan kerja yang setara.

Dialog Penuh Makna

Hadi Mulyadi, dalam sambutannya, menekankan bahwa penyandang disabilitas adalah bagian penting dari masyarakat yang memiliki hak dan potensi yang sama untuk berkontribusi. “Penyandang disabilitas bukan sekadar penerima bantuan, tetapi mitra strategis dalam membangun Kalimantan Timur yang inklusif. Pemerintah berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang dan akses yang layak bagi mereka,” tegas Hadi.

Peserta diberikan ruang untuk menyampaikan tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari suara yang menyuarakan kesulitan mobilitas hingga minimnya peluang kerja, semuanya ditanggapi dengan serius oleh Hadi Mulyadi, yang berjanji untuk membawa aspirasi ini ke tingkat kebijakan publik.

Komitmen Pemerintah

Bapak Isran Noor juga hadir untuk memberikan dukungan moral sekaligus memastikan keberlanjutan program yang mendukung komunitas disabilitas. “Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Acara ini juga menjadi wadah untuk menyoroti perlunya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak penyandang disabilitas. Hadi Mulyadi secara khusus mengajak masyarakat untuk menghentikan stigma negatif dan mengedepankan empati.

Harapan Baru untuk Masa Depan

Diskusi ini ditutup dengan harapan besar dari semua pihak yang hadir. Peserta meninggalkan acara dengan semangat baru, optimisme, dan keyakinan bahwa suara mereka akan terus didengar. “Kami berharap pemerintah tidak hanya mendengar, tetapi juga segera merealisasikan solusi konkret,” ungkap salah satu anggota PPDI yang hadir.

Acara ini bukan sekadar dialog, tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas di Kalimantan Timur. Dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas, diharapkan visi Kalimantan Timur yang ramah disabilitas dapat terwujud.

Silaturahmi ini menjadi pengingat bahwa dengan saling mendukung, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif, setara, dan berkeadilan untuk semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *