FLS3N 2025 di Balikpapan: Ratusan Siswa Se-Kaltim Adu Bakat, Kreativitas Memukau Penonton

Culture education

Ratusan Siswa dari 10 Kabupaten/Kota Unjuk Bakat di FLS3N Kaltim 2025

Balikpapan Jadi Panggung Kreativitas dan Prestasi Pelajar

Balikpapan – Suasana Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan sejak Rabu pagi, 6 Agustus 2025, berubah menjadi panggung besar bagi kreativitas generasi muda Kalimantan Timur. Ratusan siswa dari sepuluh kabupaten dan kota di provinsi ini berkumpul untuk mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) tingkat provinsi. Ajang yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur ini berlangsung selama tiga hari, hingga 8 Agustus 2025, dan diikuti oleh berbagai cabang lomba seni.

Mulai pukul 08.00 WITA, ruang-ruang pertemuan di hotel telah dipadati peserta, guru pendamping, panitia, hingga penonton. Riuh tepuk tangan terdengar setiap kali penampilan usai, menjadi tanda dukungan dan penghargaan bagi keberanian siswa dalam mengekspresikan bakatnya di hadapan juri dan audiens.


Makna FLS3N: Lebih dari Sekadar Lomba

FLS3N bukanlah ajang yang sekadar mengadu keterampilan seni. Kegiatan ini lahir dari visi besar Kementerian Pendidikan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek akademik, tetapi juga karakter, kreativitas, dan rasa cinta terhadap budaya bangsa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, melalui sambutannya saat pembukaan, menegaskan bahwa seni merupakan media penting dalam membentuk karakter generasi muda.

“Melalui FLS3N, kita tidak hanya mencari pemenang, tetapi juga menumbuhkan semangat sportivitas, kerja sama, dan kebanggaan terhadap seni dan budaya yang kita miliki,” ujarnya.

Ajang ini juga menjadi sarana untuk mempertemukan bakat-bakat terbaik dari berbagai daerah di Kaltim. Peserta yang berhasil meraih juara nantinya akan mewakili provinsi di tingkat nasional, membawa nama daerah masing-masing, sekaligus mengharumkan Kalimantan Timur di kancah lebih luas.


Pembukaan yang Meriah dan Penuh Antusiasme

Pembukaan FLS3N 2025 di Balikpapan berlangsung meriah. Diawali dengan tari selamat datang yang dibawakan oleh siswa-siswi sekolah setempat, suasana langsung terasa hangat dan penuh semangat. Penampilan musik daerah yang mengiringi prosesi pembukaan membuat tamu undangan terhanyut dalam nuansa budaya Kalimantan Timur.

Para peserta tampak antusias sejak hari pertama. Banyak di antara mereka yang datang bersama rombongan dari sekolah dan daerah masing-masing, membawa peralatan dan kostum yang khas sesuai cabang lomba yang diikuti. Di area belakang panggung, terlihat siswa-siswi sibuk mempersiapkan diri—memasang riasan, memeriksa alat musik, atau sekadar berlatih gerakan terakhir sebelum tampil.

Bagi sebagian siswa, ini adalah kali pertama mereka tampil di ajang provinsi.
Seorang peserta dari Kabupaten Mahakam Ulu mengaku gugup namun bersemangat.

“Senang sekali bisa sampai di sini. Kami latihan berbulan-bulan, dan semoga bisa tampil maksimal,” ujarnya sambil tersenyum.


Cabang Lomba yang Menjadi Sorotan

FLS3N 2025 menghadirkan beragam cabang lomba yang menguji keterampilan dan kreativitas siswa, di antaranya lomba tari kreasi, menyanyi solo, baca puisi, teater, cipta lagu, desain poster, hingga musik tradisional. Setiap cabang memiliki daya tarik tersendiri dan menarik perhatian penonton.

Salah satu yang paling ramai ditonton adalah lomba tari kreasi daerah. Penampilan para peserta menampilkan kekayaan budaya dari berbagai penjuru Kaltim, dengan kostum berwarna-warni, gerak lincah, dan musik yang memadukan tradisi dengan sentuhan modern.

Tak kalah menarik adalah lomba baca puisi, di mana para peserta berhasil membawakan karya sastra dengan penghayatan mendalam. Penonton dibuat terdiam, bahkan beberapa terlihat terharu, saat mendengarkan puisi-puisi bertema perjuangan, alam, dan persahabatan.

Para peserta menampilkan karya-karya yang mengangkat beragam tema, mulai dari kisah persahabatan, perjuangan meraih mimpi, hingga isu sosial yang dikemas secara kreatif. Setiap film tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang menyentuh hati penonton dan dewan juri.

Proses produksi yang dilalui peserta menjadi tantangan tersendiri. Mereka harus mengatur alur cerita, membagi peran, mengelola pencahayaan, hingga melakukan proses editing yang memakan waktu dan ketelitian. Meski demikian, setiap tim menunjukkan kerja sama yang solid dan dedikasi tinggi untuk menghasilkan karya terbaik.

Kepala panitia lomba menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap dunia perfilman. “Kami berharap melalui lomba ini, siswa dapat terus mengembangkan kemampuan mereka di bidang kreatif dan membawa nama daerah ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.

Lomba film pendek tahun ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki potensi luar biasa dalam memanfaatkan teknologi dan seni untuk bercerita. Setiap karya yang ditayangkan bukan hanya hasil kerja keras, tetapi juga cerminan mimpi dan pandangan mereka terhadap dunia.

“Dengan penuh penghayatan, seorang peserta Lomba Gitar Solo FLS3N Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2025 memetik senar gitarnya di atas panggung. Setiap nada yang dimainkan menghadirkan harmoni indah, memadukan teknik, rasa, dan kepercayaan diri di hadapan dewan juri dan penonton.”

“Dengan konsentrasi penuh, seorang peserta Lomba Desain Poster FLS3N Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2025 menuangkan ide kreatifnya melalui layar tablet. Setiap goresan digital yang dibuat memadukan warna, imajinasi, dan pesan visual, menciptakan karya seni yang memikat dan sarat makna.”

 


Dukungan yang Menggema

Suasana di ruang lomba kerap dipenuhi tepuk tangan, sorakan, dan teriakan dukungan dari penonton. Rombongan pendukung dari masing-masing daerah datang dengan semangat penuh, mengenakan atribut khas seperti kaos seragam, syal, hingga bendera kecil. Semangat ini menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta.

Kehadiran guru pendamping juga menjadi kunci. Mereka bukan hanya membimbing saat latihan, tetapi juga menjadi penyemangat utama ketika peserta mulai merasa gugup. Beberapa guru bahkan terlihat ikut menari atau bernyanyi dari bangku penonton, membuat suasana semakin hangat.


Peserta dari Berbagai Penjuru Kaltim

FLS3N 2025 diikuti oleh siswa-siswi dari sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Paser, Penajam Paser Utara, Berau, Mahakam Ulu, dan Bontang. Setiap daerah membawa ciri khasnya masing-masing, baik dalam penampilan maupun kostum.

Bagi daerah-daerah yang letaknya jauh dari Balikpapan, perjalanan menuju lokasi lomba menjadi tantangan tersendiri. Peserta dari Mahakam Ulu misalnya, harus menempuh perjalanan darat dan sungai selama berjam-jam sebelum akhirnya tiba di Balikpapan. Namun, lelah perjalanan seakan terbayar dengan kesempatan berharga untuk tampil di panggung besar ini.


Pesan dari Disdikbud Kaltim

Plt. Kepala Disdikbud Kaltim dalam beberapa kesempatan mengingatkan bahwa sekolah memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa, termasuk di bidang seni. FLS3N, menurutnya, adalah wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi peserta didik di luar aspek akademik.

“Kita ingin siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan estetika, keterampilan berkarya, dan karakter yang kuat,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pemenang FLS3N bukan hanya mereka yang membawa pulang piala, tetapi juga setiap peserta yang berani tampil, berproses, dan belajar di ajang ini.

Dalam acara yang berlangsung meriah ini, para siswa yang telah menunjukkan prestasi luar biasa di bidang seni dan media kreatif naik ke panggung satu per satu untuk menerima hadiah. PLT Bapak Armin secara langsung menyerahkan piala, piagam, dan hadiah kepada para juara, sembari memberikan ucapan selamat serta pesan motivasi agar mereka terus berkarya.

Dalam sambutannya, Bapak Armin menyampaikan rasa bangganya kepada para peserta, khususnya para pemenang yang telah berusaha maksimal. “Kalian semua adalah aset berharga bagi masa depan. Jangan berhenti berinovasi dan berkreasi. Kemenangan ini bukan akhir, tetapi langkah awal untuk meraih prestasi yang lebih tinggi,” ujarnya dengan penuh semangat.

Penyerahan hadiah ini menjadi momen yang sangat ditunggu oleh para peserta dan pendukung. Sorak sorai penonton terdengar riuh setiap kali nama pemenang diumumkan. Tidak sedikit yang mengabadikan momen tersebut melalui foto dan video, menciptakan kenangan yang akan terus diingat.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara pemenang, guru pendamping, dan PLT Kepala Dinas Pendidikan. Momen tersebut menjadi simbol dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap pengembangan potensi siswa di bidang seni dan media kreatif.

“Panitia dengan bangga mengumumkan para pemenang lomba yang telah menunjukkan semangat dan kreativitas luar biasa. Selamat kepada para juara, semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berkembang.”

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semangat berkarya para siswa semakin meningkat, serta dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Kota Samarinda.

“PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Armin, menyerahkan trofi dan piagam kepada pemenang FLS2N 2025 sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan kreativitas siswa.”


Harapan ke Depan

Penyelenggaraan FLS3N tingkat Provinsi Kaltim di Balikpapan diharapkan dapat memotivasi sekolah dan daerah untuk terus mengembangkan kegiatan seni. Banyak pihak berharap agar fasilitas dan dukungan bagi kegiatan semacam ini semakin ditingkatkan, sehingga lebih banyak siswa dapat berpartisipasi.

Bagi para peserta, ajang ini meninggalkan kenangan yang akan sulit dilupakan. Selain pengalaman tampil, mereka juga mendapatkan kesempatan bertemu dan bertukar pengalaman dengan teman-teman dari daerah lain. Tidak sedikit yang kemudian saling bertukar kontak dan menjalin persahabatan baru.


Penutup

Tiga hari pelaksanaan FLS3N 2025 di Balikpapan menjadi bukti bahwa seni mampu menyatukan banyak perbedaan. Dari tari hingga musik, dari puisi hingga teater, setiap karya yang ditampilkan membawa pesan tentang semangat, kerja keras, dan kecintaan terhadap budaya.

Dan ketika tirai penutup turun pada 8 Agustus 2025, semua peserta pulang dengan membawa cerita masing-masing. Ada yang membawa piala, ada yang membawa pelajaran berharga, dan semua membawa kebanggaan telah menjadi bagian dari perjalanan besar ini—sebuah panggung di mana bakat dan mimpi pelajar Kalimantan Timur mendapat tempat untuk bersinar.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *