Workshop AI di Samarinda Bekali Guru dengan Strategi dan Praktik Terbaik Pembelajaran Masa Kini

education sosial Tech

Samarinda, 28 Oktober 2025 — Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru di era digital, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar Workshop Pendidikan bertema “Pemanfaatan AI dalam Pembelajaran: Strategi dan Best Practice untuk Guru” pada Selasa, 28 Oktober 2025, bertempat di Hotel Fugo Samarinda. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.30 hingga 17.30 WITA ini diikuti oleh ratusan guru dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK yang berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong transformasi digital dalam dunia pendidikan, sekaligus mempersiapkan tenaga pendidik agar mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI). Melalui workshop ini, para guru dibekali pemahaman dan keterampilan praktis tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran agar menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa masa kini.

Dalam sambutannya, perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyampaikan bahwa integrasi teknologi AI dalam pendidikan bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan yang harus segera direspon oleh para pendidik. “Pemanfaatan AI dapat membantu guru dalam merancang pembelajaran yang lebih personal, efisien, dan adaptif terhadap karakteristik peserta didik. Guru di masa depan perlu menjadi fasilitator yang mampu memanfaatkan teknologi, bukan sekadar pengajar yang berorientasi pada buku teks,” ujarnya.

Workshop ini menghadirkan tiga narasumber berpengalaman di bidang teknologi dan pendidikan, yaitu:

  1. Dr. Noris Rahmatullah, S.T., M.T., yang memaparkan konsep dasar kecerdasan buatan serta perkembangan AI dalam konteks pendidikan modern. Ia menekankan pentingnya literasi digital bagi pendidik agar tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga mampu mengelola teknologi secara bijak.

  2. Dr. Hanif Fakhrurroja, S.Si., M.T., yang membahas strategi penerapan AI di lingkungan sekolah serta etika penggunaannya dalam proses pembelajaran. Menurutnya, aspek etika perlu menjadi perhatian utama agar pemanfaatan teknologi tetap berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan karakter.

  3. Dedi Priansyah, M.Kom., yang berbagi pengalaman praktis (best practice) dalam mengimplementasikan teknologi berbasis AI di ruang kelas. Ia menunjukkan berbagai contoh aplikasi AI yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan efektivitas evaluasi, asesmen, dan interaksi dengan siswa.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat penting, antara lain:

  • Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara, H. Thauhid Afrilian Noor, S.P., M.Si., yang dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif Kementerian dalam menghadirkan pelatihan inovatif bagi para guru di daerah. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan agar seluruh pendidik di Kutai Kartanegara dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

  • Perwakilan Direktorat SMP, Maulani Mega Hapsari, S.IP., M.A., yang menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat kapasitas guru menghadapi era digitalisasi pendidikan.

  • Ketua Komisi X DPR RI – Fraksi Golkar, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., yang turut hadir memberikan motivasi kepada peserta. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa penguatan kompetensi digital bagi guru merupakan salah satu agenda strategis nasional untuk mempercepat pemerataan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka aktif mengikuti sesi pemaparan, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dengan para narasumber. Banyak peserta mengaku mendapatkan wawasan baru mengenai pemanfaatan teknologi AI, baik dalam perencanaan pembelajaran, pembuatan media ajar interaktif, maupun dalam melakukan penilaian berbasis data.Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan para guru di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat menjadi agen perubahan dalam mendorong inovasi pendidikan di sekolah masing-masing. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan dan pelatihan serupa guna memperkuat kemampuan guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *